Assalamu’alaikum, Wr.Wb.
Sahabat muslim yang saya muliakan. Alhamdulillah kita masih tetap
diberikan kenikmatan oleh Allah SWT. salah satu nikmat yang sedang saya rasakan
sekarang ini adalah saya diperkenankan lagi oleh Allah SWT. untuk mengaji
kembali kitab Ihya’ Ulumuddin bersama Syaikhina KH. Ahmad Mukhlis Chasani di
Pondok Pesantren Asma’ Chusna, Kranji Kedungwuni Pekalongan.
Hari ini Rabu 13 Agustus 2014 M bertepatan dengan 17 Syawal 1435 H
adalah hari pertama dimulainya aktivitas pengajian di Ponpes Asma’ Chusna. Adapun
kitab Ihya sudah sampai pada pembahasan tentang huququl muslim (Hak-hak
orang Islam). salah satu hak yang harus dilakukan oleh masing-masing muslim
dalam pengajian ba’da shubuh tadi adalah seseorang tidak boleh masuk kedalam
rumah orang lain tanpa mendapat izin dari
pemilik rumah. Jika diketuk pintunya sampai tiga kali pemilik rumah
tidak keluar kita harus pergi meninggalkannya. Karena kemungkinan pemilik rumah
sedang bepergian atau memang sengaja tidak mau bertemu dengan tamu. Silahkan baca
teks arabnya :
أن لا يدخل على أحد منهم إلا بإذنه بل
يستأذن ثلاثاً فإن لم يؤذن له انصرف.
Ketika ada tamu yang mau berkunjung dengan mengetuk pintu atau
memencet bel, sebagai pemilik rumah sebaiknya memperhatikan tiga hal berikut
ini :
1.
Mendiamkan dahulu.
Lihat dulu siapa kira-kira yang mau bertamu.
2.
Lakukan perbuatan yang baik.
Misalnya dengan memberitahu tamu melalui suara yang
lembut, dengan mengucapkan “tunggu sebentar”
3.
Mengidzinkan atau menolak.
Siapa saja harus dihormati. Terlebih adalah orang yang
miskin. Kata KH. Mukhlis Chasani jika tamunya adalah orang miskin maka wajib
dihormati. Dan jika tamunya seorang ulama atau pemimpin negara maka berlakulah
biasa saja. Hal ini yang dicontohkan oleh Syeikh Abdul Qodir Al Jailani, beliau
mengatakan bahwa:
وان لا يعظم العلماء والامراء
Jika tamunya adalah orang yang sekerinya mau berbuat
jahat maka sebaiknya jangan menemuinya. Takut barangkali akan dirampok dan
dianiaya.
Jika tamunya laki-laki mau bertemu dengan bapak pemilik
rumah, akan tetapi tidak ada dirumah, hanya ada ibu atau anak perempuan saja,
maka sebaiknya tidak usah diizinkan masuk. Bilang saja “Maaf bapaknya sedang
tidak dirumah”.
Keterangan diatas seperti apa yang telah disbdakan oleh
Nabi Muhammad SAW. :
قال أبو هريرة رضي الله عنه: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
" الاستئذان ثلاث، فالأولى: يستنصتون، والثانية: يستصلحون، والثالثة: يأذنون
أو يردون "
Anjuran
Sebagai pemilik rumah sebaiknya
menghormati tamu seseuai dengan apa kadarnya. Tidak usah bergaya mewah dengan
hutang pada tetangga atau sudara. Secukupnya saja.
من
كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه
Hanya saja ada tata cara yang baik
dalam menyuguh tamu yaitu :
1.
Mempercepat
membuat hidangan
2.
Mendahulukan
makanan secara urut. Alangkah baiknya jika pertama kali yang dihidangkan adalah
buah-buahan.
buah-buahan.
3.
Tidak
memperbanyak hidangan karena ini bisa bersifat isrof (berlebih-lebihan)
4.
Tidak
terburu-buru dalam meletakkan hidangan. Harus bersikap lemah lembut.
5.
Menyuguhkan
makanan sesuai dengan kadar kecukupan. Karena sedikit dari kecukupan dapat
meningkatkan kewibawaan dan meningkatkan kesemangatan bekerja. Seandainya makan terlalu banyak
pasti mudah tergoda dengan rayuan syetan, entah pengin tidur, malas-malasan dan lain-lain. Ingat kata
dokter habis makan gak boleh tidur! Menyebabkan penyakit mudah datang!
meningkatkan kewibawaan dan meningkatkan kesemangatan bekerja. Seandainya makan terlalu banyak
pasti mudah tergoda dengan rayuan syetan, entah pengin tidur, malas-malasan dan lain-lain. Ingat kata
dokter habis makan gak boleh tidur! Menyebabkan penyakit mudah datang!
Itulah
postingan saya kali ini sebagai awal kajian dari kitab Ihya’ Ulumuddin karya
Imam Al Ghozali.
Wassalamu’alaikum.
Wr. Wb.
Title : ETIKA BERTAMU
Description : Assalamu’alaikum, Wr.Wb. Sahabat muslim yang saya muliakan. Alhamdulillah kita masih tetap diberikan kenikmatan oleh Allah SWT. sal...
Description : Assalamu’alaikum, Wr.Wb. Sahabat muslim yang saya muliakan. Alhamdulillah kita masih tetap diberikan kenikmatan oleh Allah SWT. sal...
0 Response to "ETIKA BERTAMU"
Post a Comment