GUDANG MAKALAH

Friday, 22 August 2014

KEMACETAN LALU LINTAS AKIBAT SUBSIDI BBM




Pengendalian Subsidi BBM yang diwariskan oleh SBY sungguh memprihatinkan. Pasalnya ini membuat beban bagi warga Indonesia. Adanya subsidi BBM memang menjadikan  masyarakat kecil sedikit mampu untuk mengendalikan hidup serta memperlancar perekonomian negara. Akan tetapi dengan adanya subsidi semakin mudah bagi orang yang berduit untuk bersaing meningkatkan gaya hidup. Sehingga yang terjadi adalah tidak terkendalinya arus masuk barang-barangimpor, khususnya mobil dan motor. Banyaknya impor kendaraan menjadikan jalan raya semakin padat dan sulit teratasi.

Sebenarnya upaya-upaya mengurangi mobilitas orang per kendaraan pribadi masih dapat dilakukan. Namun semuanya tergantung pada kebijakan pemerintah. Siapa yang berduit itulah yang berkuasa dalam mengendalikan cara untuk mengatasi kemacetan yang padahal tetap saja berujung nihil.
Beberapa cara yang sebenarnya patut dilakukan untuk mengendalikan padatnya kemacetan lalu lintas adalah antara lain dengan membuat karyawan pemakai kendaraan untuk tinggal di sekitar kantor, misalnya dengan menyediakan pondokan atau mes.

Demikian juga dengan para guru, siswa, maupun mahasiswa yang bisa dibuatkan asrama. Jika perlu dibuatkan aktivitas yang sifatnya santunan rohani. Dengan seperti itu akan selalu mendapatkan kejernihan hati yang berpengaruh pada meningkatnya sumber daya manusia dalam mengelola masing-masing aktivitasnya di tempat bekerja. Untuk itu pemerintah juga perlu lebih banyak menyediakan fasilitas sosial di perbatasan kota.

Pemerintah perlu lebih banyak fasilitas tempat parkir mobil dan motor di seputar stasiun kereta api dan terminal bus kota, terutama di perbatasan kota.
Langkah ini, kurangi peran struktural kota seperti Jakarta dari kegiatan-kegiatan terpusat dan perbanyak kerja jaringan fungsional ke daerah pendukung. Fungsinya adalah agar mudah melakukan akses jaringan ke sesama teman mupun kolega. Serta perlu memperbanyak jaringan wifi kota. Karena ini adalah langkah pengurangan mobilitas orang, baik menggunakan mobil maupun motor yang berarti juga pengurangan konsumsi BBM.

Perlu kita ketahui bahwa terlalu tinggi mengkonsumsi BBM akibat adaya subsidi dapat meningkatkan banyaknya kendaraan di jalanan sehingga tingkat kemacetan lalu lintas semakin tinggi.
Sementara itu volume kendaraan di Jakarta terus bertambah setiap harinya. Alhasil, kemacetan di jalanan Jakarta semakin menggila.

Menanggapi persoalan ini, Gubernur JokoWidodo menegaskan, Jakarta butuh segala jenis angkutan massal seperti MRT, BRT dan Monorail. Dengan harapan, pengguna kendaraan pribadi mau beralih ke angkutan massa.

"Yang namanya transportasi massal itu dibutuhkan, mau MRT, monorail, mau monorail kapsul semuanya dibutuhkan. Penduduk kita banyak sekali enggak mungkin MRT saja cukup, belum. Ada monorail cukup? Belum," terangnya di Balai Kota DKI Jakarta

Selain menambah transportasi massal, lanjut Jokowi, yang tak kalah penting adalah membuat konektivitas jalur antar transportasi massal tersebut. Dia lantas mencontohkan pembangunan monorail, jika hanya mengandalkan dua jalur awal, green dan blue line, maka akan sia-sia mengatasi kemacetan.

1 comment: