Pengendalian Subsidi BBM yang
diwariskan oleh SBY sungguh memprihatinkan. Pasalnya ini membuat beban bagi
warga Indonesia. Adanya subsidi BBM memang menjadikan masyarakat kecil sedikit mampu untuk
mengendalikan hidup serta memperlancar perekonomian negara. Akan tetapi dengan
adanya subsidi semakin mudah bagi orang yang berduit untuk bersaing
meningkatkan gaya hidup. Sehingga yang terjadi adalah tidak terkendalinya arus
masuk barang-barangimpor, khususnya mobil dan motor. Banyaknya impor kendaraan menjadikan
jalan raya semakin padat dan sulit teratasi.
Sebenarnya upaya-upaya mengurangi
mobilitas orang per kendaraan pribadi masih dapat dilakukan. Namun semuanya tergantung
pada kebijakan pemerintah. Siapa yang berduit itulah yang berkuasa dalam
mengendalikan cara untuk mengatasi kemacetan yang padahal tetap saja berujung
nihil.
Beberapa cara yang sebenarnya
patut dilakukan untuk mengendalikan padatnya kemacetan lalu lintas adalah
antara lain dengan membuat karyawan pemakai kendaraan untuk tinggal di sekitar
kantor, misalnya dengan menyediakan pondokan atau mes.
Demikian juga dengan para guru,
siswa, maupun mahasiswa yang bisa dibuatkan asrama. Jika perlu dibuatkan
aktivitas yang sifatnya santunan rohani. Dengan seperti itu akan selalu
mendapatkan kejernihan hati yang berpengaruh pada meningkatnya sumber daya
manusia dalam mengelola masing-masing aktivitasnya di tempat bekerja. Untuk itu
pemerintah juga perlu lebih banyak menyediakan fasilitas sosial di perbatasan
kota.
Pemerintah perlu lebih banyak
fasilitas tempat parkir mobil dan motor di seputar stasiun kereta api dan
terminal bus kota, terutama di perbatasan kota.
Langkah ini, kurangi peran
struktural kota seperti Jakarta dari kegiatan-kegiatan terpusat dan perbanyak
kerja jaringan fungsional ke daerah pendukung. Fungsinya adalah agar mudah
melakukan akses jaringan ke sesama teman mupun kolega. Serta perlu memperbanyak
jaringan wifi kota. Karena ini adalah langkah pengurangan mobilitas orang, baik
menggunakan mobil maupun motor yang berarti juga pengurangan konsumsi BBM.
Perlu kita ketahui bahwa terlalu
tinggi mengkonsumsi BBM akibat adaya subsidi dapat meningkatkan banyaknya
kendaraan di jalanan sehingga tingkat kemacetan lalu lintas semakin tinggi.
Sementara itu volume kendaraan di
Jakarta terus bertambah setiap harinya. Alhasil, kemacetan di jalanan Jakarta
semakin menggila.
Menanggapi persoalan ini,
Gubernur JokoWidodo menegaskan, Jakarta butuh segala jenis angkutan massal seperti
MRT, BRT dan Monorail. Dengan harapan, pengguna kendaraan pribadi mau beralih
ke angkutan massa.
"Yang namanya transportasi
massal itu dibutuhkan, mau MRT, monorail, mau monorail kapsul semuanya
dibutuhkan. Penduduk kita banyak sekali enggak mungkin MRT saja cukup, belum.
Ada monorail cukup? Belum," terangnya di Balai Kota DKI Jakarta
mantap
ReplyDelete