GUDANG MAKALAH

Wednesday, 13 August 2014

ETIKA BERTAMU


Assalamu’alaikum, Wr.Wb.
Sahabat muslim yang saya muliakan. Alhamdulillah kita masih tetap diberikan kenikmatan oleh Allah SWT. salah satu nikmat yang sedang saya rasakan sekarang ini adalah saya diperkenankan lagi oleh Allah SWT. untuk mengaji kembali kitab Ihya’ Ulumuddin bersama Syaikhina KH. Ahmad Mukhlis Chasani di Pondok Pesantren Asma’ Chusna, Kranji Kedungwuni Pekalongan. 

Hari ini Rabu 13 Agustus 2014 M bertepatan dengan 17 Syawal 1435 H adalah hari pertama dimulainya aktivitas pengajian di Ponpes Asma’ Chusna. Adapun kitab Ihya sudah sampai pada pembahasan tentang huququl muslim (Hak-hak orang Islam). salah satu hak yang harus dilakukan oleh masing-masing muslim dalam pengajian ba’da shubuh tadi adalah seseorang tidak boleh masuk kedalam rumah orang lain tanpa mendapat izin dari  pemilik rumah. Jika diketuk pintunya sampai tiga kali pemilik rumah tidak keluar kita harus pergi meninggalkannya. Karena kemungkinan pemilik rumah sedang bepergian atau memang sengaja tidak mau bertemu dengan tamu. Silahkan baca teks arabnya :
أن لا يدخل على أحد منهم إلا بإذنه بل يستأذن ثلاثاً فإن لم يؤذن له انصرف.
Ketika ada tamu yang mau berkunjung dengan mengetuk pintu atau memencet bel, sebagai pemilik rumah sebaiknya memperhatikan tiga hal berikut ini :
      1.      Mendiamkan dahulu.
Lihat dulu siapa kira-kira yang mau bertamu.
      2.      Lakukan perbuatan yang baik.
Misalnya dengan memberitahu tamu melalui suara yang lembut, dengan mengucapkan “tunggu sebentar”
      3.      Mengidzinkan atau menolak.
Siapa saja harus dihormati. Terlebih adalah orang yang miskin. Kata KH. Mukhlis Chasani jika tamunya adalah orang miskin maka wajib dihormati. Dan jika tamunya seorang ulama atau pemimpin negara maka berlakulah biasa saja. Hal ini yang dicontohkan oleh Syeikh Abdul Qodir Al Jailani, beliau mengatakan bahwa:
وان لا يعظم العلماء والامراء
Jika tamunya adalah orang yang sekerinya mau berbuat jahat maka sebaiknya jangan menemuinya. Takut barangkali akan dirampok dan dianiaya. 

Jika tamunya laki-laki mau bertemu dengan bapak pemilik rumah, akan tetapi tidak ada dirumah, hanya ada ibu atau anak perempuan saja, maka sebaiknya tidak usah diizinkan masuk. Bilang saja “Maaf bapaknya sedang tidak dirumah”.

Keterangan diatas seperti apa yang telah disbdakan oleh Nabi Muhammad SAW. :
قال أبو هريرة رضي الله عنه: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: " الاستئذان ثلاث، فالأولى: يستنصتون، والثانية: يستصلحون، والثالثة: يأذنون أو يردون "


Anjuran
Sebagai pemilik rumah sebaiknya menghormati tamu seseuai dengan apa kadarnya. Tidak usah bergaya mewah dengan hutang pada tetangga atau sudara. Secukupnya saja.
من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه
Hanya saja ada tata cara yang baik dalam menyuguh tamu yaitu :
     1.      Mempercepat membuat hidangan
     2.      Mendahulukan makanan secara urut. Alangkah baiknya jika pertama kali yang dihidangkan adalah   
           buah-buahan.
     3.      Tidak memperbanyak hidangan karena ini bisa bersifat isrof (berlebih-lebihan)
     4.      Tidak terburu-buru dalam meletakkan hidangan. Harus bersikap lemah lembut.
     5.      Menyuguhkan makanan sesuai dengan kadar kecukupan. Karena sedikit dari kecukupan dapat 
           meningkatkan kewibawaan dan meningkatkan kesemangatan bekerja. Seandainya makan terlalu banyak 
           pasti mudah tergoda dengan rayuan syetan, entah pengin tidur, malas-malasan dan lain-lain. Ingat kata 
          dokter habis makan gak boleh tidur! Menyebabkan penyakit mudah datang!
Itulah postingan saya kali ini sebagai awal kajian dari kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam Al Ghozali.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Lanjutkan ngajinya yuk.... :
CARA MENGINGATKAN KESALAHAN ORANG LAIN

No comments:

Post a Comment