GUDANG MAKALAH

Wednesday, 27 August 2014

TERBANG KENCER LEBAKSIU



Terbang merupakaa salah satu alat musik tradisional yang cukup dikenal oleh masyarakat Kabupaten Tegal, khususnya masyarakat Lebaksiu Alat ini terbuat dari kayu yang dibentuk melingkar, kemudian bagian atasnya diberi kulit. Jadi, hampir mirip dengan bedug atau gendang. Namun ada sedikit perbedaan, jika bedug badannya besar dan panjang, gendang badannya kecil dan sedikit panjang, tetapi terbang badannya sedang dan pendek. Pada badan terbang ada tiga pasang logam  yang oleh masyarakat setempat disebut genjring atau kencer, sehingga jika terbang tersebut dibunyikan, tidak hanya mengeluarkan suara yang berasal dari kulit, tetapi juga suara gemerincing. Oleh karena itu, terbang tersebut dinamakan sebagai terbang kencer atau terbang genjring.
Ada dua versi yang berkenaan dengan asal-usul terbang kencer. Versi pertama adalah yang mengatakan bahwa terbang kencer berasal dari suatu daerah yang ada di Jawa Timur. Versi ini sangat erat kaitannya dengan seorang yang bernama Gari (almarhum). Konon, ketika ia masih muda memperdalam agama Islam ke sebuah pesantren yang ada di daerah Jombang (Jawa Timur). Ternyata ia di sana bukannya memperdalam ajaran-ajaran agama Islam, tetapi mempelajari kesenian terbang, sehingga yang diperoleh bukannya ilmu agama tetapi ilmu suatu kesenian yang kemudian disebut sebagai terbang kencer. Ilmu kesenian yang dipelajari dan dikuasai itu kemudian diajarkan kepada para pemuda yang ada di desanya setelah beliau pulang. Salah satu diantaranya adalah Yasin. Ia adalah seorang pemuda yang aktif dalam berbagai kegiatan, baik yang menyangkut politik, agama, maupun kebudayaan (kesenian). Dalam bidang politik ia bergabung dengan partai Nahdatul Ulama (NU) dan terdaftar sebagai Pemuda Ansor dan Barisan Serbaguna (Banser). Dalam kesenian ia pernah membentuk suatu organisasi kesenian yang disebut samproh, yaitu suatu kesenian yang ketika itu hanya membutuhkan peralatan: gambus (semacam gitar yang bagian perutnya mengelembung menyerupai kura-kura), piyul (biola), gendang, dan tamburin (kecrek). Dan, ketika penelitian ini dilakukan ia adalah orang yang dipercaya oleh teman-temannya untuk menjadi ketua terbang kencer yang ada di Kelurahan Beji. Ini artinya, terbang kencer yang ada di kelurahan tersebut berasal dari suatu daerah yang berada di Jawa Timur (Jombang).
Versi lain mengatakan bahwa terbang kencer berasal dari desa tetangga (Wanarejan), sebagaimana yang dikatakan oleh salah seorang guru terbang yang berasal dari Keluarahan Beji, yaitu Kambali. Berbeda dengan Yasin, ia belajar terbang kencer bukan pada guru terbang yang ada di desanya, tetapi guru yang ada di lain desa lainnya (Wanarejan) yang bernama Kurdi. Sayangnya ia tidak tahu di mana gurunya belajar terbang kencer, sehingga yang ia tahu terbang kencer berasal dari Wanarejan (Mlaki). Sementara, Kurdi sendiri sudah almarhum (meninggal dunia). “Yang namanya guru terbang itu banyak dan setiap guru mempunyai daya tarik dan kekhasan tersendiri. Dalam hal terbang kencer saya lebih menyukai gaya Kurdi. Oleh karena itu, saya berguru kepadanya”, demikian katanya.
Lepas dari berbagai versi itu yang jelas bahwa ajaran dari Kurdilah yang kemudian dijadikan sebagai standar untuk terbang kencer yang berada di hampir seluruh tanah Jawa khususnya Tegal.
Demikian asal usul terbang kencer di tanah Tegal. Namun sangat sangat jarang peminat alat musik ini, karena kebanyakan orang lebih suka dengan alat musik modern. Seharusnya kita yang hidup ditanah Jawa mempertahankan budaya yang sangat bagus ini. 

Lihat Video Srakalan Kencer dalam sebuah pernikahan :

No comments:

Post a Comment