Terbang merupakaa salah satu alat musik tradisional
yang cukup dikenal oleh masyarakat Kabupaten Tegal, khususnya masyarakat Lebaksiu Alat ini terbuat dari kayu yang dibentuk melingkar,
kemudian bagian atasnya diberi kulit. Jadi, hampir mirip dengan bedug atau
gendang. Namun ada sedikit perbedaan, jika bedug badannya besar dan panjang,
gendang badannya kecil dan sedikit panjang, tetapi terbang badannya sedang dan
pendek. Pada badan terbang ada tiga pasang logam yang oleh masyarakat setempat disebut
genjring atau kencer, sehingga jika terbang tersebut dibunyikan, tidak hanya
mengeluarkan suara yang berasal dari kulit, tetapi juga suara gemerincing. Oleh
karena itu, terbang tersebut dinamakan sebagai terbang kencer atau terbang
genjring.
Ada dua versi yang berkenaan dengan asal-usul terbang
kencer. Versi pertama adalah yang mengatakan bahwa terbang kencer berasal dari
suatu daerah yang ada di Jawa Timur. Versi ini sangat erat kaitannya dengan
seorang yang bernama Gari (almarhum). Konon, ketika ia masih muda memperdalam
agama Islam ke sebuah pesantren yang ada di daerah Jombang (Jawa Timur).
Ternyata ia di sana bukannya memperdalam ajaran-ajaran agama Islam, tetapi
mempelajari kesenian terbang, sehingga yang diperoleh bukannya ilmu agama
tetapi ilmu suatu kesenian yang kemudian disebut sebagai terbang kencer. Ilmu
kesenian yang dipelajari dan dikuasai itu kemudian diajarkan kepada para pemuda
yang ada di desanya setelah beliau pulang. Salah satu diantaranya adalah Yasin.
Ia adalah seorang pemuda yang aktif dalam berbagai kegiatan, baik yang menyangkut
politik, agama, maupun kebudayaan (kesenian). Dalam bidang politik ia bergabung
dengan partai Nahdatul Ulama (NU) dan terdaftar sebagai Pemuda Ansor dan
Barisan Serbaguna (Banser). Dalam kesenian ia pernah membentuk suatu organisasi
kesenian yang disebut samproh, yaitu suatu kesenian yang ketika itu hanya
membutuhkan peralatan: gambus (semacam gitar yang bagian perutnya mengelembung
menyerupai kura-kura), piyul (biola), gendang, dan tamburin (kecrek). Dan,
ketika penelitian ini dilakukan ia adalah orang yang dipercaya oleh
teman-temannya untuk menjadi ketua terbang kencer yang ada di Kelurahan Beji.
Ini artinya, terbang kencer yang ada di kelurahan tersebut berasal dari suatu
daerah yang berada di Jawa Timur (Jombang).
Versi lain mengatakan bahwa terbang kencer berasal
dari desa tetangga (Wanarejan), sebagaimana yang dikatakan oleh salah seorang
guru terbang yang berasal dari Keluarahan Beji, yaitu Kambali. Berbeda dengan
Yasin, ia belajar terbang kencer bukan pada guru terbang yang ada di desanya, tetapi
guru yang ada di lain desa lainnya (Wanarejan) yang bernama Kurdi. Sayangnya ia
tidak tahu di mana gurunya belajar terbang kencer, sehingga yang ia tahu
terbang kencer berasal dari Wanarejan (Mlaki). Sementara, Kurdi sendiri sudah
almarhum (meninggal dunia). “Yang namanya guru terbang itu banyak dan setiap
guru mempunyai daya tarik dan kekhasan tersendiri. Dalam hal terbang kencer
saya lebih menyukai gaya Kurdi. Oleh karena itu, saya berguru kepadanya”,
demikian katanya.
Lepas dari berbagai versi itu yang jelas bahwa ajaran
dari Kurdilah yang kemudian dijadikan sebagai standar untuk terbang kencer yang
berada di hampir seluruh tanah Jawa khususnya Tegal.
Demikian asal usul terbang kencer di tanah Tegal.
Namun sangat sangat jarang peminat alat musik ini, karena kebanyakan orang
lebih suka dengan alat musik modern. Seharusnya kita yang hidup ditanah Jawa
mempertahankan budaya yang sangat bagus ini.
Lihat Video Srakalan Kencer dalam sebuah pernikahan :
No comments:
Post a Comment