GUDANG MAKALAH

Sunday, 17 August 2014

SUKSESKAN KEMERDEKAAN RI DENGAN PERLOMBAAN


 Seluruh penduduk Indonesia sedang merasakan kebahagiaan atas kemerdekaan Republik Indonesi yang ke-69. Pada hari tersebut hampir setiap desa maupun lembaga pendidikan seperti sekolahan dan pondok pesantren mengadakan lomba-lomba untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Indonesia. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Asma’ Chusna Kranji Kedungwuni Pekalongan.

Terdepat beberapa lomba yang diadakan oleh panitia pelaksana diantaranya yaitu lomba makan kerupuk campur kecap, lomba estafet kelereng memakai sendok, lomba memecahkan balon yang diisi tepung terigu dan dipecahkan oleh dua kepala, lomba tarik tambang, lomba panco antar kamar, lomba balap karung, lomba pentung plastik, lomba menggigit uang dari buah waluh, dan terakhir lomba panjat pinang yang diikuti oleh masing-masing daerah asal. Sebenarnya masih ada satu lomba yang belum dilaksanakan yaitu lomba memasukkan paku kedalam botol. Namun karena waktunya yang tidak memungkinkan sehingga lombo itu digugurkan. 

Semua lomba mempunyai nilai filosofis yang mengisyaratkan pada pejuang Indonesia. Lomba makan kerupuk pake kecap mengisyaratkan tentang kesederhanaan  dalam makan. Lomba estafet kelereng, memecahkan balon oleh dua orang, tarik tambang, menggigit uang, dan panjat pinang menggambarkan tentang bentuk kekompakan. Lomba panco yang dijuarai oleh Kang Nashirin mengisyaratkan bahwa pejuang Indonesia mempunyai kekuatan yang hebat pada saat melawan tentara Jepang, dimana Indonesia hanya menggunakan bambu runcing akan tetapi Jepang sudah menggunakan alat-alat perang yang canggih, namun karena kekuatan dan kekompakan akhirnya bangsa Indonesia mampu mengalahkan tentara bengis Jepang. 

Semua lomba diikuti oleh seluruh santri putra Asma’ Chusna dan tidak ada santri yang tidak diikutkan dalam daftar lomba. Dan ditonton oleh seluruh santriwati serta para ustadzah dan keluarga ndalem. Bahkan neng Asyfa, neng Yasmin, dan neng silvi pun mengikuti lomba estafet kelerang meskipun pada akhirnya kalah. Akan tetapi untuk neng Silvi berhasil meraih juara dua pentung plastik.

Kang Halimi sebagai panitia pelaksana mengatakan “Acara lomba pada 17 Agustus 2014 ini sekaligus memperingati Hari Jadi Pondok Pesantren Asma’ Chusna yang ke 34, yang berdiri pada tanggal 17 Agustus 1980”. Sebagai pondok yang berjiwa agamis Ponpes Asma’ Chusna juga ingin mengenang jasa para pahlawan Indonesia yang berjiwa nasionalis. Sehingga mampu menyatupadukan antara agamis dan nasionalis. 

Semua lomba berjalan dengan lancar dan meriah apalagi juga dihadiri oleh beberapa warga kampung sekitar pondok yang ikut dengan penuh tawa dan gembira. Ini membuktikan bahwa ada hubugan sosialis yang sangat bagus antara warga pondok dan warga kampung.
Acara tersebut disponsori oleh Jasmin’s Collection, Naufa Collections, dan An Nur Moelem Wear. Panitia merasa berterima kasih yang banyak pada mereka yang sudah memberikan sumbangan berupa baju hem dan koko.

Rencananya hadiah dari masing-masing lomba akan diserahkan kepada para juara pada hari malam Jum’at sekaligus acara barzanji dan khitobahan. Sementara itu panitia sedang menyiapkan merapikan hadiah-hadiah lomba agar tertata rapi dan indah. 


Itulah berita tentang kemeriahan tentang pondok pesantren Asma’ Chusna di Hari Ulang Tahun untuk bangsa Indonesia yang ke 69 umumnya dan untuk Ponpes Asma’ Chusna yang ke 34 pada khususnya. Salah satu panitia diakhir acara memberikan pesan “Acara lomba ini mudah-mudah bukan hanya tahun ini saja tapi untuk tahun-tahun berikutnyapun kalau bisa terus diadakan, dan harapan kedepan agar lebih kompak dan semangat lagi dalam memeriahkan HUT RI”.
lihat videonya :




No comments:

Post a Comment