Seluruh penduduk
Indonesia sedang merasakan kebahagiaan atas kemerdekaan Republik Indonesi yang
ke-69. Pada hari tersebut hampir setiap desa maupun lembaga pendidikan seperti sekolahan
dan pondok pesantren mengadakan lomba-lomba untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun
Indonesia. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Asma’ Chusna Kranji Kedungwuni
Pekalongan.
Terdepat beberapa
lomba yang diadakan oleh panitia pelaksana diantaranya yaitu lomba makan
kerupuk campur kecap, lomba estafet kelereng memakai sendok, lomba memecahkan
balon yang diisi tepung terigu dan dipecahkan oleh dua kepala, lomba tarik
tambang, lomba panco antar kamar, lomba balap karung, lomba pentung plastik,
lomba menggigit uang dari buah waluh, dan terakhir lomba panjat pinang yang
diikuti oleh masing-masing daerah asal. Sebenarnya masih ada satu lomba yang
belum dilaksanakan yaitu lomba memasukkan paku kedalam botol. Namun karena
waktunya yang tidak memungkinkan sehingga lombo itu digugurkan.
Semua lomba
mempunyai nilai filosofis yang mengisyaratkan pada pejuang Indonesia. Lomba makan
kerupuk pake kecap mengisyaratkan tentang kesederhanaan dalam makan. Lomba estafet kelereng, memecahkan
balon oleh dua orang, tarik tambang, menggigit uang, dan panjat pinang menggambarkan
tentang bentuk kekompakan. Lomba panco yang dijuarai oleh Kang Nashirin
mengisyaratkan bahwa pejuang Indonesia mempunyai kekuatan yang hebat pada saat
melawan tentara Jepang, dimana Indonesia hanya menggunakan bambu runcing akan
tetapi Jepang sudah menggunakan alat-alat perang yang canggih, namun karena
kekuatan dan kekompakan akhirnya bangsa Indonesia mampu mengalahkan tentara
bengis Jepang.
Semua lomba
diikuti oleh seluruh santri putra Asma’ Chusna dan tidak ada santri yang tidak
diikutkan dalam daftar lomba. Dan ditonton oleh seluruh santriwati serta para
ustadzah dan keluarga ndalem. Bahkan neng Asyfa, neng Yasmin, dan neng silvi
pun mengikuti lomba estafet kelerang meskipun pada akhirnya kalah. Akan tetapi
untuk neng Silvi berhasil meraih juara dua pentung plastik.
Kang Halimi
sebagai panitia pelaksana mengatakan “Acara lomba pada 17 Agustus 2014 ini
sekaligus memperingati Hari Jadi Pondok Pesantren Asma’ Chusna yang ke 34, yang
berdiri pada tanggal 17 Agustus 1980”. Sebagai pondok yang berjiwa agamis
Ponpes Asma’ Chusna juga ingin mengenang jasa para pahlawan Indonesia yang
berjiwa nasionalis. Sehingga mampu menyatupadukan antara agamis dan nasionalis.
Semua lomba
berjalan dengan lancar dan meriah apalagi juga dihadiri oleh beberapa warga
kampung sekitar pondok yang ikut dengan penuh tawa dan gembira. Ini membuktikan
bahwa ada hubugan sosialis yang sangat bagus antara warga pondok dan warga
kampung.
Acara tersebut
disponsori oleh Jasmin’s Collection, Naufa Collections, dan An Nur Moelem Wear.
Panitia merasa berterima kasih yang banyak pada mereka yang sudah memberikan
sumbangan berupa baju hem dan koko.
Rencananya hadiah
dari masing-masing lomba akan diserahkan kepada para juara pada hari malam Jum’at
sekaligus acara barzanji dan khitobahan. Sementara itu panitia sedang
menyiapkan merapikan hadiah-hadiah lomba agar tertata rapi dan indah.
Itulah berita
tentang kemeriahan tentang pondok pesantren Asma’ Chusna di Hari Ulang Tahun
untuk bangsa Indonesia yang ke 69 umumnya dan untuk Ponpes Asma’ Chusna yang ke
34 pada khususnya. Salah satu panitia diakhir acara memberikan pesan “Acara
lomba ini mudah-mudah bukan hanya tahun ini saja tapi untuk tahun-tahun
berikutnyapun kalau bisa terus diadakan, dan harapan kedepan agar lebih kompak
dan semangat lagi dalam memeriahkan HUT RI”.
lihat videonya :
lihat videonya :
No comments:
Post a Comment