GUDANG MAKALAH

Sunday, 17 August 2014

INDONESIA MERDEKA DALAM DERITA



Hari ini Minggu 17 Agustus 1945 umat Islam di seluruh tanah air Indonesia sedang merasakan kebahagiaan dan kegembiraan atas kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-69. Setelah merasakan kemerdekaan umat Islam seluruh dunia yakni hari raya idul fitri kini kemerdekaan terlintas kembali khusus bagi umat Islam Indonesia. Kedua momentum tersebut mempunyai kesamaan dalam merenggut kebahagiaan sejati. Akan tetapi juga masih mempunyai kekurangan bagi pribadi masing-masing yang tidak mau merdeka atau memang tidak mampu untuk merdeka. 

Bagi yang tidak mau merdeka adalah mereka yang tidak berpuasa ramadhan tapi mengaku dirinya Islam atau mereka yang bertindak kejahatan seperti korupsi tapi mengaku dirinya adalah warga negara Indonesia. 

Bagi yang tidak mampu untuk merdeka adalah mereka yang tidak mampu berpuasa karena fisiknya lemah, namun mereka masih bagus karena dapat menjumpai hari kemenangan Idul Fitri atau mereka yang hidup miskin dibawah injakan orang-orang yang berbuat korupsi dan mereka menjumpai kemerdekaan Republik Indonesia hari ini, namun mereka tidak bisa berbahagia secara penuh.

Kemerdekaan bagi pahlawan RI sebenarnya juga pernah dirasakan hal yang sama oleh mujahid umat Islam zaman Nabi Muhammad SAW yaitu pada saat Fathu Makkah (Pembukaan/Kemenangan Kota Makkah). Kedua momentum ini dalam hal mempertahankan kemerdekaannya sama-sama mengalami kemajuan dan kemunduran.  

Kemajuan yang terjadi pada saat Fathu Makkah oleh Nabi Muhammad SAW adalah berhasil mengalahkan orang kafir dan mengusirnya, atau tidak mengusirnya tapi harus membayar pajak kepada negara. Nabi juga menghapus sistem perbudakan dari yang tadinya budak seolah tidak diberlakukan secara wajar menjadi bentuk perlakuan budak yang lebih terhormat. Sama-sama mempunyai kedudukan dengan sayyidnya baik dalam hal pola makan maupun pakaian. 

Begitupula pada saat hari kemerdekaan RI 1945 Presiden Soekarno berhasil mengusir Belanda dan Jepang dari tanah air. Bagi warga Belanda dan Jepang yang bukan penjajah diperbolehkan tinggal di Indonesia namun dengan syarat mau mengikuti UUD 1945 Republik Indonesia. 

Sedangkan kemunduran yang terjadi bagi umat islam saat ini adalah sedikit sekali orang yang masih mengamalkan ajaran-ajaran nabi apalagi ditengah derasnya arus globalisasi yang lebih didominasi oleh budaya barat. Banyak orang yang mengaku Islam tapi perilakunya tidak Islami, Islam KTP. Fasilitas pendidikan islam sekarang lebih banyak dibanding zaman nabi akan tetapi tidak bisa membentu karakter muslim yang berkualitas. Justru fasilitas pendidikan islam yang dulu hanya menggunakan pasir sebagai lantai, batu sebagai tempat tulisan, pelapah kurma sebagai alas tidur, tapi bisa menciptakan ulama yang berkualitas.

Begitupula kemunduran yang terjadi bagi warga Indonesia saat ini. Secara tertulis (de jure) Indonesia memang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun secara nyata (de facto) Indonesia belum sepenuhnya merenggut kemerdekaan tersebut. 

Dari segi budaya yang tadinya budaya peninggalan pahlawan Indonesia adalah gagah berani membela bangsa sekarang ini budaya bangsa indonesia mulai melemah, terbukti dengan banyakya pemuda atau pejabat yang gagah berani namun hanya untuk modus belaka demi meraup kekayaan dan kemewahan saja.

Dari segi pendidikan yang dulunya Indonesia sebagai basis pendidikan bagi warga Malaysia sekarang malah terbalik. Banyak warga Indonesia yang berbondong-bondong mengikuti pendidikannya melalui beasiswa ke Malaysia. Dalam hati kecil, mereka mempunyaai kebanggaan tersendiri ketika mereka bersekolah di luar negeri. Mempunyai prestis yang tinggi. Bukannya malah bangga ketika bersekolah di negaranya sendiri. 

Dari segi teknologi memang banyak kemajuan yang terjadi. Mulai dari  telegram sampai ke telepone dan handpone, bahkan sampai jaringan internet. Dulu stasiun televisi di Indonesia hanya TVRI namun sekarang banyak sekali. Namun kemajuan tersebut terkadang terlalaikan oleh para pengguna khususnya warga Indonesia.

Dari segi ekonomi yang sangat fundamental (pokok) dulunya perekonomian Indonesia hampir meyamakan level negara-negara maju sehingga selisih dolar dengan Amerika tidak terlalu tinggi namun sekarang ini nilai rupiah benar-benar merosot. Indonesia yang seharusnya merdeka dari dari berbagai belenggu namun hutang Indonesia sampai triliunan. Bank Indonesia (BI) mencatat total hutang luar negeri Indonesia per Januari 2014 mencapai USD269,27 miliar atau Rp 3.042,751 triliun jika mengacu kurs Rupiah sebesar Rp11.300 per USD.

Indonesia yang sebenarnya negara kaya akan lahan namun tak bisa memberdayakan lahan tersebut, bahkan dimanipulasi oleh warga asing. Warga Indonesia yang seharusnya mencintai produk buatan sendiri akan tetapu mereka justru lebih banyak mengkonsumsi barang-barang impor.

Melihat kemunduran yang terjadi saat ini, Indonesia sudah merdeka namun dalam derita yang begitu melanda. Kita bukan cuma harus sadar diri terhadap keadaan negara kita namun yang terpenitng adalah memikirkan bagaimana agar kita secara bersama membangun kejayaan kembali bangsa Indonesia seperti kejayaan yang pernah diraih oleh simbah buyut kita. Minimal tidak melakukan tindak kejahatan / kriminal didalam negara Indonesia.
INDONESIA !!!

MAJU... JAYA...!!!
MERDEKA!!!

artikel terkait :
SUKSESKAN KEMERDEKAAN RI DENGAN PERLOMBAAN

No comments:

Post a Comment