GUDANG MAKALAH

Thursday, 7 August 2014

PENYEBAB AKAR KORUPSI TERUS BERKEMBANG DI INDONESIA



Sudah enam belas silam rezim pemerintahan Suharto tertinggal. Pemerintahan yang otoriter, keras dan tegas membuat masyarakat Indonesia sekarang mendambakannya lagi. Pada masa suharto hampir tidak ada pejabat yang berani melakukan tindakan korupsi, karena jika ketahuan langsung di hukum mati.  Meskipun yang kita sayangkan adalah ternyata suharto dan kerabat-kerabatnya sendirilah yang berani melakukan korupsi. Namun korupsi yang mereka lakukan pada waktu itu justru membuat masyarakat terasa tentram dan terawasi.

Banyak masyarakat indonesia sekarang ini yang tadinya mengejek dan mengolok-olok suharto karena korupnya. Namun ejekan tersebut malah berimbas luas pada kepemerintahan sekarang yang begitu meluap dan menggila terhadap korupsi. Akar korupsi terus menjalar pada generasi-generasi bangsa kita.

Anggota DPR yang dijadikan sebagai wakil rakyat malah berbuat yang tidak lazim, selalu meresahkan dan menipu rakyat. Mereka dengan berikrar mengutarakan janji tarhadap kebutuhan dan kepentingan rakyat, akan tetapi yang terjadi malah berantakan. 50 dari sekitar 500 anggota DPR yang masuk penjara terjangkit kriminalitas karena tindakan korupsi.

Namun agaknya wajar jika korupsi itu dilakukan oleh anggota DPR. Karena mereka terjaring dalam sebuah partai politik yang notabene selalu mengeluarkan ratusan bahkan milyaran juta rupiah untuk bisa duduk di kursi DPR tersebut. Istilahnya mereka menanam modal pada rakyat dengan memberi uang agar rakyat mau memilihnya menjadi anggota DPR. Tidak disangaka, setelah menjadi DPR ternyata gaji yang mereka dapatkan hampir tidak sebanding atau merasa kurang puas dengan usaha yang mereka lakukan dalam berkompetisi merebut kursi panas tersebut. Sehingga yang terjadi adalah mereka saling berebut mengharapkan kembalinya modal dengan melakukan korupsi.

Pegawai Negeri Sipil pun ternyata tak beda jauh dengan pejabat publik. Mereka melakukan suap pada orang dalam agar bisa menjadi pegawa negeri. Praktek yang tidak berkarakter islami ini sudah menjamur di negeri kita. Bahkan beberapa organisasi atau kepemerintahan terkecilpun seperti RT, atau lembaga pendidikan meniru para panutan mereka (anggota DPR / pejabat tertinggi). Seperti kasus raskin yang dikorup oleh pak RT, dana BOS yang di korup para guru, dan lain sebagainya.

Para santri yang saya cintai, sebenarnya ada apa dengan bangsa kita ini? Kenapa kita berada dalam kondisi yang berantakan seperti ini? Sampai kapan bangsa kita akan terus begini? rakyat kecil menyalahkan dan mengolok-olok yang besar sehingga seolah mereka merasa yang paling benar dan bertindak brutal padahal dirinyapun sebenarnya belum tentu mampu melakukan dengan baik. Yang besar tidak mau disalahkan dan tidak mau mengakui kesalahnnya bahkan selalu mencari alasan untuk menutup diri dari aibnya.

Siapa yang patut disalahkan???                                               
Sebenarnya yang patut kita salahkan adalah diri kita sendiri, jangan menyalahkan orang lain. Sebab kesalah diri kita sendiri baik yang disengaja / tidak tidak disengaja akan berdampak pada kerusakan orang lain, atau pada sesuatu lain yang mengitari kehidupan kita. Kerusakan umat memang karena rusaknya pemimpin dan rusaknya pemimpin adalah karena rusaknya ulama.
فساد الامة بفساد الامراء فساد الامراء بفساد العلماء
Para santri, kalian adalah penerus para ulama, derajatmu akan menjadi mulia jika kamu berada dalam lingkaran syariat Islam. kalian akan mejadi bangunan-bangunan yang saling menguatkan khususnya di Nusantara ini jika kalian berakhlak islami, tapi kalian jugalah yang menjadi penyebab rapuhnya bangunan tersebut jika berakhlak nonislami.

                Wahai santri, kita adalah kepercayaan Allah, yang akan menjadi panutan masyarakat untuk memperkuat dan mempertebal imannya. Marilah kita bersama dengan semampu kita untuk tidak melakukan tindak kriminal, sehingga dianggap sebagai orang yang paling utama penyebab rusaknya bangsa ini.

No comments:

Post a Comment