GUDANG MAKALAH

Thursday, 7 August 2014

TAHMID, ISTIGHFAR, DAN TAWAKKAL



Khutbah jum’at merupakan rutinitas syaikhina Achmad Mukhlis Chasani di masjid jami’ Paesan. Dalam menyampaikan isi khotbah di Masjid Jami Paesan pada hari Jumat Pon, tanggal 4 April 2014 beliau tidak menggunakan teks seperti kebiasaan para khotib yang lain, sehingga mudah bagi beliau untuk menyampaikan materinya secara tegas, lancar dan berintonasi, tidak terpengaruh teks sehingga layaknya mengisi pidato ditempat umum namun tetap mengontrol para jamaah solat jum’at agar tetap berada pada ketentuan mendengarkan isi khotbah. Beliau juga sekaligus menjadi imam sholat jum’at.
Setelah sholat jum’at kemudian dilanjutkan dengan pengajian bersama jama’ah. Dalam pengajian tersebut beliau menuqil sebuah hadis yang diriwayatkan oleh sayyidina Ali :
من أنعم عليه نعمة فليحمد الله ومن استبطأ الرزق فليستغفر الله ومن حزبه أمر فليقل لا حول ولا قوة الا بالله
Hadis tersebut ditafsiri oleh al Imam al khafidz Zainuddin Abdurro’uf Al Manawi dalam kitabnya التيسير بشرح الجامع الصغير sebagai berikut :

( من أنعم عليه نعمة فليحمد الله ) عليها لانه يصون نفسه بذلك عن الكفران ( ومن استبطأ الرزق فليستغفر الله ) فان الاستغفار يجلب الرزق استغفروا ربكم انه كان غفارا يرسل السماء عليكم مدرارا ( ومن حزبه ) بحاء مهملة وزاي ( أمر فليقل لا حول ولا قوة الا بالله ) أي من نابه أمر واشتد عليه فليقل ذلك بنية صادقة فإن الله يفرجه عنه ( هب عن علي
من أنعم الله عليه نعمة فأراد بقاءها فليكثر من قول لا حول ولا قوة الا بالله )

Maksud dari hadis tersebut adalah barang siapa yang diberikan kenikmatan maka hendaklah bersukur dengan mengucapkan الحمد الله, barang siapa yang sedikit rizkinya maka hendaklah meminta ampunan kepada Allah dengan mengucapkan استغفر الله, dan barang siapa yang mendapatkan cobaan yang berat maka hendaklah pasrah kepada Allah dengan mengucapkan
 لا حول ولا قوة الا بالله .

Dengan ucapan syukur الحمد الله bisa menjaga diri dari kekufuran ( يصون نفسه عن الكفران ), syukur juga bisa menambahkan nikmat seseorang
لئن شكرتم لأزيدنكم ولئن كفرتم ان عذابي لشديد

“jika kalian bersyukur sungguh saya akan menambahkan nikmatmu, dan jika kalian mengkufuri nikmat sungguh adzabku amat pedih”

Rizki orang berbeda-beda dan naik turun. Ketika kesusahan rizki menghampiri seseorang hendaklah ia sering memperbanyak istighfar karena dengan beristighfar akan dimudahkan untuk dibukakan pintu rizki, yang turun dari langit secara deras :
فان الاستغفار يجلب الرزق استغفروا ربكم انه كان غفارا يرسل السماء عليكم مدرارا
Coba’an, hambatan, atau bahkan kematian akan selalu menjemput seseorang tanpa memandang usia, yang tua mati karena sudah saatnya, yang muda mati juga banyak. Oleh karena itu ketika permasalahan menghimpit seseorang hendaklah ia bertawakkal dengan memperbanyak mengucapkan :
لا حول ولا قوة الا بالله
Sebab barang siapa yang ingin mendapatkan nikmat yang tetap maka perbanyaklah membaca hauqolah.

No comments:

Post a Comment