Khutbah jum’at merupakan rutinitas syaikhina Achmad Mukhlis
Chasani di masjid jami’ Paesan. Dalam menyampaikan isi khotbah di Masjid
Jami Paesan pada hari Jumat Pon, tanggal 4 April 2014 beliau tidak menggunakan
teks seperti kebiasaan para khotib yang lain, sehingga mudah bagi beliau untuk
menyampaikan materinya secara tegas, lancar dan berintonasi, tidak terpengaruh
teks sehingga layaknya mengisi pidato ditempat umum namun tetap mengontrol para
jamaah solat jum’at agar tetap berada pada ketentuan mendengarkan isi khotbah. Beliau
juga sekaligus menjadi imam sholat jum’at.
Setelah sholat jum’at kemudian dilanjutkan dengan pengajian
bersama jama’ah. Dalam pengajian tersebut beliau menuqil sebuah hadis yang
diriwayatkan oleh sayyidina Ali :
من أنعم عليه
نعمة فليحمد الله ومن استبطأ الرزق فليستغفر الله ومن حزبه أمر فليقل لا حول ولا
قوة الا بالله
Hadis tersebut ditafsiri oleh al Imam al khafidz Zainuddin
Abdurro’uf Al Manawi dalam kitabnya التيسير
بشرح الجامع الصغير
sebagai berikut :
( من أنعم عليه نعمة فليحمد الله ) عليها لانه يصون نفسه بذلك عن
الكفران ( ومن استبطأ الرزق فليستغفر الله ) فان الاستغفار يجلب الرزق استغفروا
ربكم انه كان غفارا يرسل السماء عليكم مدرارا ( ومن حزبه ) بحاء مهملة وزاي ( أمر
فليقل لا حول ولا قوة الا بالله ) أي من نابه أمر واشتد عليه فليقل ذلك بنية صادقة
فإن الله يفرجه عنه ( هب عن علي
من أنعم الله عليه نعمة فأراد بقاءها فليكثر من قول لا حول ولا قوة الا بالله )
Maksud dari hadis tersebut adalah barang siapa yang diberikan
kenikmatan maka hendaklah bersukur dengan mengucapkan الحمد الله,
barang siapa yang sedikit rizkinya maka hendaklah meminta ampunan kepada Allah
dengan mengucapkan استغفر الله, dan barang siapa yang
mendapatkan cobaan yang berat maka hendaklah pasrah kepada Allah dengan mengucapkan
لا حول ولا قوة الا
بالله .
Dengan
ucapan syukur الحمد الله bisa menjaga diri dari
kekufuran ( يصون نفسه عن الكفران ), syukur juga bisa menambahkan nikmat
seseorang
لئن
شكرتم لأزيدنكم ولئن كفرتم ان عذابي لشديد
“jika
kalian bersyukur sungguh saya akan menambahkan nikmatmu, dan jika kalian
mengkufuri nikmat sungguh adzabku amat pedih”
Rizki orang berbeda-beda dan naik turun. Ketika kesusahan rizki
menghampiri seseorang hendaklah ia sering memperbanyak istighfar karena dengan
beristighfar akan dimudahkan untuk dibukakan pintu rizki, yang turun dari
langit secara deras :
فان الاستغفار يجلب الرزق استغفروا ربكم انه كان غفارا يرسل السماء
عليكم مدرارا
Coba’an, hambatan, atau bahkan kematian akan selalu menjemput
seseorang tanpa memandang usia, yang tua mati karena sudah saatnya, yang muda
mati juga banyak. Oleh karena itu ketika permasalahan menghimpit seseorang
hendaklah ia bertawakkal dengan memperbanyak mengucapkan :
لا حول ولا قوة الا بالله
Sebab
barang siapa yang ingin mendapatkan nikmat yang tetap maka perbanyaklah membaca
hauqolah.
No comments:
Post a Comment