PERJALANAN MANUSIA MENUJU AKHIRAT
Di dalam
Al-Qur’an dijelaskan adanya kehidupan setelah kehidupan di dunia, yakni
kehidupan akhirat. Kehidupan akhirat ini dijelaskan di dalam berbagai ayat yang
tersebar di berbagai surat.
Kehidupan
akhirat dimulai ketika seluruh makhluk di alam dunia, baik penghuni langit
maupun bumi, mengalami kiamat. Secara lebih ringkas, kehidupan akhirat dimulai
dari peniupan sangkakala pertama yang menandai berakhirnya kehidupan di dunia
(QS. Az-Zumar: 68), kemudian disusul dengan dibangkitkannya seluruh makhluk (QS.
Ali Imran: 106-107) dengan peniupan sangkakala kedua (QS. Az-Zumar: 68). Setelah
itu seluruh makhluk akan menjalani hisab dan mizan (penghitungan dan
penimbangan amal) (QS. Al-A’raf: 8), (QS. Al-mukminun: 103), dan melewati
shirath atau jembatan untuk menuju tempatnya yang terakhir (QS. Ash-Shaffat:
22-23), antara di surga atau di neraka (QS. Al-Bayyinah: 6-8).
Dalam buku
‘keniscayaan hari akhir’ yang disusun oleh Kemenag RI menjelaskan bahwa ajaran
Islam menggambarkan tahapan-tahapan perjalanan yang harus dilewati jiwa manusia
sejak kematian hingga ia berada di dalam surga atau di dalam neraka. Pertama,
kematian yang merupakan perpisahan roh dari tubuh. Kedua, setelah
menjadi pemisah antara dunia dan akhirat yang juga disebut alam kubur. Ketiga,
manusia akan dibangkitkan dari alam kubur menuju kehidupan akhirat, yaitu
menuju mahsyar. Keempat, manusia akan menghadapi hisab, mizan, dan
melewati shirath. Kelima, setelah melewati hisab dan mizan manusia
terbagi menjadi dua kelompok, yakni ashabul-yamin (kelompok yang akan
mendapat keselamatan, lalu mereka masuk ke dalam surga.[1] Ashabul-syimal
kelompok yang akan mengalami kecelakaan, kemudian mereka menuju ke dalam
neraka.[2]
Berkenaan
dengan kehidupan di akhirat, Al-Qur’an menggambarkan bahwa akhirat itu lebih baik
dari dunia, lebih kekal, kehidupan yang sebenarnya serta di akhirat hanya ada
azab atau maghfirah. Di akhirat yang ada hanya siksa bagi orang-orang yang
durhaka dan ampunan bagi hamba yang taat. Di akhirat terdapat pelayanan terbaik
bagi hamba-hamba yang taat. Di situlah hamba yang taat mendapatkan apa yang
diinginkan dan apa yang diminta. Keinginan apa saja yang barangkali di dunia
belum dikabulkan, maka di akhirat pasti akan diluluskan.[3]
BACAAN TERKAIT :
No comments:
Post a Comment