GUDANG MAKALAH

Tuesday, 26 August 2014

KENISCAYAAN AKHIRAT 2


 PERJALANAN MANUSIA MENUJU AKHIRAT
Di dalam Al-Qur’an dijelaskan adanya kehidupan setelah kehidupan di dunia, yakni kehidupan akhirat. Kehidupan akhirat ini dijelaskan di dalam berbagai ayat yang tersebar di berbagai surat.
Kehidupan akhirat dimulai ketika seluruh makhluk di alam dunia, baik penghuni langit maupun bumi, mengalami kiamat. Secara lebih ringkas, kehidupan akhirat dimulai dari peniupan sangkakala pertama yang menandai berakhirnya kehidupan di dunia (QS. Az-Zumar: 68), kemudian disusul dengan dibangkitkannya seluruh makhluk (QS. Ali Imran: 106-107) dengan peniupan sangkakala kedua (QS. Az-Zumar: 68). Setelah itu seluruh makhluk akan menjalani hisab dan mizan (penghitungan dan penimbangan amal) (QS. Al-A’raf: 8), (QS. Al-mukminun: 103), dan melewati shirath atau jembatan untuk menuju tempatnya yang terakhir (QS. Ash-Shaffat: 22-23), antara di surga atau di neraka (QS. Al-Bayyinah: 6-8).
Dalam buku ‘keniscayaan hari akhir’ yang disusun oleh Kemenag RI menjelaskan bahwa ajaran Islam menggambarkan tahapan-tahapan perjalanan yang harus dilewati jiwa manusia sejak kematian hingga ia berada di dalam surga atau di dalam neraka. Pertama, kematian yang merupakan perpisahan roh dari tubuh. Kedua, setelah menjadi pemisah antara dunia dan akhirat yang juga disebut alam kubur. Ketiga, manusia akan dibangkitkan dari alam kubur menuju kehidupan akhirat, yaitu menuju mahsyar. Keempat, manusia akan menghadapi hisab, mizan, dan melewati shirath. Kelima, setelah melewati hisab dan mizan manusia terbagi menjadi dua kelompok, yakni ashabul-yamin (kelompok yang akan mendapat keselamatan, lalu mereka masuk ke dalam surga.[1] Ashabul-syimal kelompok yang akan mengalami kecelakaan, kemudian mereka menuju ke dalam neraka.[2]
Berkenaan dengan kehidupan di akhirat, Al-Qur’an menggambarkan bahwa akhirat itu lebih baik dari dunia, lebih kekal, kehidupan yang sebenarnya serta di akhirat hanya ada azab atau maghfirah. Di akhirat yang ada hanya siksa bagi orang-orang yang durhaka dan ampunan bagi hamba yang taat. Di akhirat terdapat pelayanan terbaik bagi hamba-hamba yang taat. Di situlah hamba yang taat mendapatkan apa yang diinginkan dan apa yang diminta. Keinginan apa saja yang barangkali di dunia belum dikabulkan, maka di akhirat pasti akan diluluskan.[3] 

BACAAN TERKAIT :



[1] QS. Al-Waqi’ah: 27-37; QS. Ash-Shaffat: 45-48
[2]  Muchlis M. Hanafi,  et. al (Ed.), Op. Cit., hllm. 16-17. Lihat juga QS. Al-Waqi’ah: 41-44; QS. Al-Ahqaf: 20; QS. Al-Insan: 4; QS. Al-Baqarah: 81
[3] Ihsan Saifuddin, Hidup Setelah Mati, Penerbit Pustaka Dakwah, 2014, Solo, hlm. 21. Lihat juga QS. Ad-Duha: 4; QS. Al-A’la: 17; QS. Al-‘Ankabut: 64

No comments:

Post a Comment