Dalam artikel ini saya akan
membahas tentang impor dan ekspor di Indonesia. Impor adalah proses transportasi
barang
atau komoditas
dari suatu negara
ke negara lain secara legal
atau resmi, umumnya dalam proses perdagangan.
Pada umumnya proses impor adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari
negara lain ke dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan
campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun
penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, Impor juga bisa menghasilkan devisa bagi
negara. Selain itu impor juga dapat meningkatkan kualitas ekonomi dalam
negeri selama tidak menyaingi lebih tinggi dari produk buatan sendiri.
Karena jika hal demikian terjadi
akan menghambat kelura masuknya atau proses jual beli dari produk bawaan
sendiri. Adapun lawannya impor adalah ekspor. Barang-barang
impor yang masuk ke Indonesia banyak sekali. Bahkan masuknya barang-barang
tersebut tak terhitunkan jumlahnya karena masih ada juga barang-barang impor
yang ilegal. Selain barang elektronik,
komoditas tekstil menempati urutan teratas dalam volume barang ilegal yang
diseludupkan ke Tanah Air. China menjadi
negara utama dari mana barang selundupan itu berasal. Semakin hari penyeludupan
ini semakin meningkat jumlahnya. Tentunya ini merugikan Indonesia.
Bolehlah kita mengimpor barang
dari luar negeri. Akan tetapi akan lebih bagus jika hal ini diimbaingi dengan
kualitas dan kuantitas dari barang-barang ekspor Indonesia. Akhir-akhir ini
Indonesia juga mampu bersaing dalam kancah internasional seperti melakukan ekspor otomotif.
Menurut Mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengaku bahwa dirinya senang
dengan peningkatan ini apalagi ekspornya berupa barang yang berkelas. Pemerintah
saat ini sudah semakin gencar untuk meningkatkan investasi dan memproduksi
barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat di dalam negeri sendiri. Kalau
Indonesia sudah bisa ekspor otomotif, lalu kenapa kita masih impor smartphone
yang notabene lebih rendah nilai jualnya daripada barang-barang otomotif.
Sedangkan sebagai upaya untuk
mengurangi impor, saya berpendapat bisa dilakukan dari tingkat masyarakat yang
sebisa mungkin untuk mendahulukan penggunaan produk dalam negeri. Agar
perekonomian dalam negeri berjalansecara kondusif baru kemudian bersaing dengan
negara-negara luar.
Semakin banyaknya produsen
otomotif terutama asal Jepang yang membangun pabrik dan memproduksi kendaraan
baik roda dua maupun roda empat di dalam negeri, mendorong peningkatan ekspor
otomotif di Indonesia semakin pesat. Meskipun berasal dari prodesen Jepang,
barang kali saja nantinya ada jebolan dari situ untuk membentuk perusahaan
otomotif pribadi. Biarlah menjadi bawahan dulu nanti juga akan menjadi
intertrenerur sendiri.
adanya keharusan kita untuk
mengkonsumsi barang yang begitu baik tetapi tidak disambung untuk keharusan
kita untuk memproduksi barang-barang milik kita sendiri menjadikan perkembangan
perekonomian di Indonesia menjadi lambat.
Hal ini perlu untuk terus
meningkatkan dalam pemberian penyuluhan kepada masyarakat agar masyarakat mau
untuk mengkonsumsi barang milik Indonesia sendiri. Tidak Cuma itu, pemerintah
juga harus menawarkan dan memberikan produk yang sekiranya memang dibutuhkan
oleh masyarakat. Sehingga masyarakat merasa puas dan tidak bosan terhadap
barang milik negara sendiri.
Misalnya jika Anda ke toko,
carilah barang - barang lokal, kalau tidak ada ya suarakan supaya kita bisa
memberikan insentif kepada siapa saja yang bisa memproduksi di dalam negeri.
Inilah peran pemerintah dan masyarakat luas yang dapat memajukan perekonomian
Indonesia.
Baca juga berita dibawah ini :
No comments:
Post a Comment