GUDANG MAKALAH

Saturday, 9 August 2014

KONSEP VERTIKAL DAN HORIZONTAL UNTUK CALON PRESIDEN

Dalam postingan ini saya akan menyampaikan isi mauidhoh hasanah oleh KH. Akrom Sofwan Pekalongan yang mengisi acara Maulid Nabi bergilir sekaigus Halal bi halal warga gembong. Beliau menekankan pada inti pidatonya bahwa Islam memiliki ajaran yang membentangkan dua bentuk hubungan yang harmonis
1. Tata hubungan yang mengatur antara manusia dengan Tuhannya dalam hal ibadah (ubudiyah) atau yang populer dikatakan dengan hablum minallah bahasa gaulnya adalah hubungan vertikal

2.      Tata hubungan yang mengatur antara manusia dengan makhluk yang lainnya dalam wujud amaliyah sosial bahasa gaulnya adalah hubungan horizontal

Dalam Al-Qur'an surat Ali Imron: 112 Allah swt berfirman

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُواْ إِلاَّ بِحَبْلٍ مِّنْ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَآؤُوا بِغَضَبٍ مِّنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُواْ يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الأَنبِيَاء بِغَيْرِ حَقٍّ ذَلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُواْ يَعْتَدُونَ
"Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas."

Ayat ini memberikan kepada kita tentang malapetaka yang telah menimpa Bani Israil sebagai akibat kedurhakaan mereka kepada Allah dan kepada para nabi.  Sehingga mereka harus mengalami malapetaka, kehinaan, kemiskinan, dan kemurkaan dari Allah. Dan dalam ayat tersebut diberitakan pula bahwa jalan keluar dari segala malapetaka tersebut adalah membangun kembali hablum minallah dan hablum minannas.

Hablum minallah menurut bahasa berarti hubungan dengan Allah. Namun dalam pengertian syariah makna hablum minallah sebagaimana yang dijelaskan di dalam tafsir At-Thabari, Al-Baghawi, dan tafsir Ibnu Katsir adalah "Perjanjian dari Allah, maksudnya adalah masuk Islam atau beriman dengan Islam sebagai jaminan keselamatan bagi mereka di dunia dan di akhirat" Sehingga dapat kita pahami bahwa untuk membangun hubungan kita kepada Allah, kita mempunyai kewajiban untuk menunaikan hak-hak Allah, dan apakah hak-hak Allah itu? Hak-hak Allah ialah mentauhidkan dan tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain serta menjalankan syariat Allah. Misalnya: sholat, puasa dan sebagainya.

Namun apakah cukup hanya dengan hablum minallah saja, sedangkan di sisi yang lain kita mengabaikan hablum minannas? Tentu tidak cukup, mengingat kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Di dalam Al-Quran juga banyak ayat-ayat yang menyebutkan tentang perintah mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan  hablum minannallah namun diiringi juga dengan hablum minannas, antara lain.

"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir (19), Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah (20), Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir (21), Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat (22), Yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya (23), Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu (24), Bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta)"

Hablun minannas yang dapat kita terapkan di Indonesia saat ini adalah menjaga hubungan baik antar teman meskipun beda partai, baik yang pro Prabowo ataupun yang pro Jokowi semuanya dalam naungan Pancasila Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu marilah kita jaga persatuan dan kesatuan ini.

Menurut KH. Akrom Sofwan seharusnya yang terpilih menjadi presiden mengucapkankalimat Innalillahi wainnailaihi roji’un. Menganggap bahwa dengan terpilihnya menjadi presiden adalah sebuah malapetaka besar karena ia harus menanggung umat yang begitu banyaknya. Mampukah mengengemban amanahnya?

Sebaliknya yang kalah dalampemilihan presiden sebaiknya menguccapkan kalimat alhamdulillah, karena ia tidak jadi mengemban amanah yang begitu besarnya. Ia lepas beban terhadap tanggunjawab.

Dengan adanya ucapan seperti itu , dapat menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang benar-benar demokrasi. Saling menjaga hubungan harmonis antar sesama, menerima apa adanya, tidak membelot, bahkan menentang. Sehingga terbentuklah negara Indonesia yang makmur dan sejahtera.

No comments:

Post a Comment