Dari ini adalah
hari yang penuh berkah, hari yang dinantikan oleh muslim seluruh dunia, Hari
Raya Idul Fitri 1435 H. Perayaan hari kemenangan ini tak beda jauh dengan
perayaan hari raya di tahun-tahun sebelumnya, seperti silaturahmi antar
keluarga, teman, sahabat, kolega, dan sesama muslim yang lain. Ada juga yang
merayakannya dengan takbir keliling dimalam idul fitri, menabuh petasan dan
kembang api. Semuanya dirancang sebegitu megahnya.
Namun kegiatan
yang demikian itu ternyata masih ada yang menyayangkan, terutama golongan
orangtua kita. Dalam arti kemeriahan hari raya sekarang tidak semeriah hari
raya sebelumnya. Banyak diantara mereka yang mengatakan bahwa dulu silaturohmi
keliling sangat ramai dan kompak bahkan sampai berhari-hari minimal 7 hari. Tapi
sekarang dihari pertama saja bahkan masih jam sembilan pagi sudah terasa sangat
sepi. Apalagi hari-hari besoknya, sudah ada yang menyiapkan kesibukannya
masing-masing, berangkat merantau lagi, dan lain sebagainya.
Contoh lain
seperti pada malam takbiran, sebagian orang mengatakan bahwa kemeriahan takbiran
tak seperti yang dulu lagi. Mushola sepi, lebih ramai di pinggiran jalan,
padahal wadah kemaksiatan di jalan akan lebih mudah terbuka bagi seseorang.
Begitulah keadaan
hari raya sekarang ini, yang pada intinya menurut orang-orang yang lebih tua
dari kita selalu mengatakan bahwa
kemeriahan bulan ramadhan semakin surut, karena lebih teriming-imingi oleh
kesenangan dunia belaka.
No comments:
Post a Comment