GUDANG MAKALAH

Wednesday, 30 July 2014

IMAN DAN TAKWA KUNCI KEBERKAHAN

Sepanjang perjalanan mudik ayahku kemarin ada sebutir gejolak hati yang terasa begitu prihatin dengan keadaan Negara Indonesia sekarang ini. Ayahku pulang dari Tanggerang pas hari lebaran naik bis jurusan Pemalang. Tak seperti biasanya beliau pulang pas lebaran. Biasanya sebelum lebaran kurang 2-5 hari. Yang menjadi terkejut bagi keluarga kami adalah ketika melihat liputan berita di televise jam empat sore, ayahku muncul di layar televise, betapa senangnya adik-aik saya dan ibu saya melihat ayahnya masuk televise, heheh… karang wong ndeso.
Indonesia kaya akan alam, namun keadaan alam yang sekarang ini membuat miris warganya. Sepanjang perjalanan di bus yang melintasi sawah, ayahku melihat semua padi yang hendak di panen rusak dan hancur terobrak-abrk oleh angin dan hama. Ketika hal itu diceritakan pada Kyai Syafi’i Kajen-Lebaksiu, beliau mengatakan itulah kondisi Indonesia saat ini, bukan Cuma sawah, kerusakan alam Indonesia sedang merajalela. Semua itu adalah karena ulah tangan rakyat Indonesia sendiri. Kebanyakan dari mereka tidak yang takwa sebenar-benarnya pada Allah sehingga keberkahan dari mereka akan dicabut oleh Allah SWT. Allah berfirman :
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

Dari ayat diatas kita seharunya berpikir, seandainya kita benar-benar beriman dan bertakwa maka keberkahan dari langit dan bumi akan mudah kita dapatkan. Namun sayangnya kita warga Indonesia umumnya sudah tergiur dengan kehidupan yang serba materialis dan hedonis sementara kita mulai melemahkan nilai-nilai kerohaniahan yang sejatinya dapat meneguhkan hati kita terhadap agama.
Lihatlah di sekitar kita, sebagian besar manusia seperti telah dengan sengaja memutus urat malunya sendiri. Zina antara dua orang malah disebut “bukti cinta”, suap dan korupsi menjadi sumber harta pribadi yang dihalalkan oleh banyak orang, wanita tak segan-segan memamerkan dirinya secara gratis kepada siapa saja, perzinaan pinggir jalan dilokalisasi dalam sebuah kubangan hitam yang terlihat gemerlap, dunia semakin dikejar siang-malam, aturan agama dilemparkan ke belakang karena dianggap tak lagi sesuai perkembangan zaman.
Keadaan yang sekarang ini seharusnya kita berpikir bagaimana mengembalikan atau mendapatkan keberkahan tersebut agar kehidupan kita dan bangsa Indonesia tetap makmur Loh Jinawi. Tentunya harus meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita pada Allah SWT. Hanya merekalah yang bertakwa yang akan bereuntung mendapatkan kebahagiaan ditengah kesulitan yang sedang melanda ini. Semoga dengan tulisan saya dan yang membaca tulisan ini dapat meningkatkan kualitas ketakwaan dan keimanan kita pada Allah SWT. Amin. 
Indonesia kaya akan alam, namun keadaan alam yang sekarang ini membuat miris warganya. Sepanjang perjalanan di bus yang melintasi sawah, ayahku melihat semua padi yang hendak di panen rusak dan hancur terobrak-abrk oleh angin dan hama. Ketika hal itu diceritakan pada Kyai Syafi’i Kajen-Lebaksiu, beliau mengatakan itulah kondisi Indonesia saat ini, bukan Cuma sawah, kerusakan alam Indonesia sedang merajalela. Semua itu adalah karena ulah tangan rakyat Indonesia sendiri. Kebanyakan dari mereka tidak yang takwa sebenar-benarnya pada Allah sehingga keberkahan dari mereka akan dicabut oleh Allah SWT. Allah berfirman :
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

Dari ayat diatas kita seharunya berpikir, seandainya kita benar-benar beriman dan bertakwa maka keberkahan dari langit dan bumi akan mudah kita dapatkan. Namun sayangnya kita warga Indonesia umumnya sudah tergiur dengan kehidupan yang serba materialis dan hedonis sementara kita mulai melemahkan nilai-nilai kerohaniahan yang sejatinya dapat meneguhkan hati kita terhadap agama.
Lihatlah di sekitar kita, sebagian besar manusia seperti telah dengan sengaja memutus urat malunya sendiri. Zina antara dua orang malah disebut “bukti cinta”, suap dan korupsi menjadi sumber harta pribadi yang dihalalkan oleh banyak orang, wanita tak segan-segan memamerkan dirinya secara gratis kepada siapa saja, perzinaan pinggir jalan dilokalisasi dalam sebuah kubangan hitam yang terlihat gemerlap, dunia semakin dikejar siang-malam, aturan agama dilemparkan ke belakang karena dianggap tak lagi sesuai perkembangan zaman.

Keadaan yang sekarang ini seharusnya kita berpikir bagaimana mengembalikan atau mendapatkan keberkahan tersebut agar kehidupan kita dan bangsa Indonesia tetap makmur Loh Jinawi. Tentunya harus meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita pada Allah SWT. Hanya merekalah yang bertakwa yang akan bereuntung mendapatkan kebahagiaan ditengah kesulitan yang sedang melanda ini. Semoga dengan tulisan saya dan yang membaca tulisan ini dapat meningkatkan kualitas ketakwaan dan keimanan kita pada Allah SWT. Amin. 


No comments:

Post a Comment