http://www.youtube.com/watch?v=PWA898nESr0
Dalam rangka menyambut tradisi syawalan, yaitu seminggu setelah lebaran, masyarakat pekalongan punya tradisi yang cukup unik, yaitu menerbangkan balon udara tradisional. Balon udara tradisonal yang dibuat dari bahan plastik atau kertas itu ukurannya cukup besar sehingga untuk menerbangkannya memerlukan paling tidak 15 orang. Tidak hanya, itu balon-balon tradisional yang siap di terbangkan lebih dulu di beri pemberat petasan atau mercon. Sehingga tatkala balon itu mengudara, maka secara otomatis sumbu mercon yang panjangnya sekira satu meter itu akan menyulut barisan mercon sepanjang lebih dari 1 meter tersebut, maka mercon-mercon tersebut akan meledak dan bedentuman satu persatu di udara bersama terbangnya balon ke angkasa. Dan saat itulah warga menyaksikan dengan penuh kegembiraan.
Pelepasan balon udara tersebut hampir secara bersamaan di beberapa
tempat atau kelurahan –biasanya pagi hari-, sehingga tidak lama kemudian langit
di kota pekalongan terisi penuh oleh balon- balon udara dan dentuman bunyi
mercon yang menggelegar. Menurut sejumlah warga bahwa tradisi melepas balon
udara tradisional yang di beri pemberat mercon yang ukurannya variatif besar
itu sudah menjadi tradisi turun temurun. Bahkan sudah puluhan tahun tradisi itu
berjalan.
Menurut leluhur mereka tradisi itu melambangkan bahwa kesalahan
atau kekhilafan antar warga terlepaskan bahkan hilang dengan tdterbangkannya
balon tersebut. Sehingga antar sesame tidak ada dosa lagi.
Itulah tradisi pekalongan yang tiap tahun sekali dilakukan. Jika tradisi
syawalan, seminggu setelah lebaran tidak menerbangkan balon, maka akan terasa
hambar.
Memang untuk membuat satu buah balon tidaklah sulit, cukup dengan
membuat pola dan menyediakan plastik yang di rekatkan dengan panas api lilin,
atau memakai lem kalau balon itu dibuat dengan bahan kertas. Setelah itu dibawa
ke lapangan balon disi udara dengan mengunakan asap bakaran sampah kering,
jerami maupun kayu sebagai penganti oksigen. Setelah cukup mengembanag balon
itupun dilepas
No comments:
Post a Comment